Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Bagaimana limbah cair diolah di instalasi pengolahan air limbah

Facebook
Twitter
LinkedIn

Limbah cairjuga dikenal sebagai air limbah, melalui beberapa tahap pengolahan di instalasi pengolahan air limbah untuk menghilangkan kontaminan dan memungkinkan air dilepaskan kembali ke lingkungan dengan aman. Berikut ini adalah ikhtisar dari proses umum yang terlibat:

Pengolahan lumpur
Pengolahan lumpur

Penyaringan:

Penyaringan fisik menggunakan penyaring batang atau penyaring drum menghilangkan benda-benda besar seperti tongkat, batu, dan plastik dari air limbah.

Perawatan primer:

Air limbah masuk ke dalam tangki pengendapan, di mana padatan yang lebih berat mengendap di dasar sebagai lumpur, sementara minyak dan lemak naik ke permukaan dan disaring. Proses ini mengurangi jumlah padatan dan bahan organik di dalam air.

Perawatan sekunder (perawatan biologis):

Air masuk ke dalam tangki aerasi, dan mikroorganisme menguraikan sisa bahan organik di dalam air. Proses biologis ini mengubah polutan menjadi produk sampingan yang tidak berbahaya seperti karbon dioksida, air, dan lebih banyak mikroorganisme.

Perawatan Tersier:

Tahap ini bersifat opsional tetapi sering digunakan untuk memurnikan air lebih lanjut. Teknologi seperti penyaringan (misalnya, pasir, karbon aktif) dan perawatan kimia (misalnya, klorinasi, desinfeksi UV) digunakan untuk menghilangkan sisa kontaminan, patogen, dan kotoran.

Pengolahan lumpur:

Lumpur yang dikumpulkan pada tahap pengolahan primer dan sekunder diproses lebih lanjut. Lumpur tersebut dapat dicerna oleh bakteri anaerobik untuk menghasilkan biogas (metana dan karbon dioksida), yang dapat digunakan sebagai sumber energi. Lumpur yang tersisa dapat dikeringkan dengan bahan penyerap polimer dan dibuang ke tempat pembuangan akhir untuk mengurangi biaya pengolahan air limbah.

Pelepasan:

Air yang telah diolah, yang sekarang memenuhi standar peraturan untuk pembuangan yang aman, dibuang ke badan air seperti sungai atau lautan. Beberapa pabrik juga dapat menggunakan kembali air yang telah diolah untuk keperluan yang tidak dapat diminum seperti irigasi.

Selama proses ini, instalasi pengolahan air limbah juga memantau dan mengelola faktor-faktor seperti pH, suhu, dan konsentrasi nutrisi untuk memastikan efisiensi pengolahan yang optimal dan keamanan lingkungan.

DETAIL DAN HARGA

Siap untuk meningkatkan proyek polimer Anda? Hubungi GELSAP untuk keahlian teknis yang tak tertandingi, dukungan produk terbaik, dan solusi polimer mutakhir.

id_IDBahasa Indonesia