GELSAP Sodium polyacrylate adalah polimer superabsorben (SAP) yang telah digunakan secara luas karena kemampuannya yang luar biasa untuk menyerap dan menahan cairan dalam jumlah besar relatif terhadap massanya sendiri. Polimer ini umumnya digunakan dalam berbagai aplikasi yang membutuhkan pengelolaan kelembapan, seperti dalam produk kebersihan seperti popok dan pembalut wanita, di bidang pertanian untuk pengkondisian tanah, dan aplikasi medis tertentu.
Struktur natrium poliakrilat terdiri dari rantai panjang unit berulang yang berasal dari asam akrilat, yang dihubungkan secara silang untuk meningkatkan kapasitas penyerapannya. Ketika natrium poliakrilat bersentuhan dengan air atau larutan berairmengalami pembengkakan yang signifikan, membentuk zat seperti gel yang memerangkap dan menahan cairan di dalam strukturnya.
Karena daya serapnya yang tinggi, natrium poliakrilat mampu menyerap dan mengunci kelembapan secara efektif, sehingga ideal untuk digunakan pada produk yang membutuhkan kontrol kelembapan yang efisien. Namun, penting untuk diperhatikan bahwa sodium polyacrylate tidak dapat terurai secara hayati dan memerlukan metode pembuangan yang tepat untuk meminimalkan dampak lingkungan.
Biodegradasi natrium poliakrilatyang biasa digunakan sebagai polimer superabsorben dalam amandemen tanah, dipelajari di empat tanah pertanian pada suhu yang bervariasi.
Biodegradabilitas merupakan karakteristik penting untuk menjaga kualitas tanah dan air tanah. Dalam penelitian ini, degradasi SAP berbasis akrilat tertentu dinilai menggunakan pengukuran eflux (13)CO₂ dari SAP berlabel (13)C selama inkubasi tanah.
SAP diberi label tunggal pada atom C-karboksil atau tiga label, termasuk atom C yang saling terkait di tulang punggung SAP. Pelabelan ganda ini memungkinkan untuk memperkirakan degradasi rantai utama poliakrilat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah 24 minggu, degradasi rata-rata label tunggal SAP bervariasi dari 0,45% pada pasir berlempung hingga 0,82% pada lempung, tanpa perbedaan yang signifikan antar tanah karena variabilitas intra-replikasi yang tinggi. Demikian pula, degradasi tidak berbeda secara signifikan antara rezim suhu 20° dan 30°C setelah 12 minggu.
SAP berlabel tiga menunjukkan tingkat degradasi yang lebih rendah dibandingkan dengan rekan-rekan berlabel tunggal, dengan rantai utama poliakrilat yang terdegradasi, jika ada, dengan kecepatan 0,12-0,24% per 6 bulan berdasarkan analisis terperinci.